Sunday, 25 Feb 02, 09:15
Khabar KherMain

Registration

Login
Welcome Guest | RSS
Site menu
Section categories
Kesehatan [15]
berisi mengenai dunia kesehatan baik dalam hal mencegah suati penyakit maupun mengobati.
Informasi [17]
berisi mengenai ilmu-ilmu pengatahuan dan informasi-informasi penting dalam segala hal.
Islam [10]
Berisi mengenai dakwah islam berkaitan ilmu aqidah akhlaq,fiqih,sejarah islam,al-qur'an dan hadist.
Technology [15]
Berisi mengenai dunia technology yang berkembang pada saat ini.

Get your own Chat Box! Go Large!
Our poll
Rate my site
Total of answers: 8
Statistics

Total online: 1
Guests: 1
Users: 0
Login form
Main » 2011 » February » 16 » Makna Perdamaian Dalam Al-Qur’an
14:02
Makna Perdamaian Dalam Al-Qur’an

Khabar – Agaknya, cukup dengan memahami makna nama agama ini yakni Islam, seseorang telah dapat mengetahui bahwa ia adalah agama yang mendambakan perdamaian.

Cukup juga dengan mendengarkan ucapan yang dianjurkan untuk disampaikan pada setiap pertemuan. "Assalamu ‘Alaikum” (Damai untuk Anda), seseorang dapat menghayati bahwa kedamaian yang didambakan bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk pihak lain.

Kalau demikian, tidak heran jika salah satu ciri seorang Muslim, adalah seperti sabda  Nabi Muhammad  صلى الله عليه وسلم : "Siapa yang menyelamatkan orang lain (yang mendambakan kedamaian) dari gangguan lidahnya dan tangannya”.

Perdamaian merupakan salah satu ciri utama agama Islam. Ia lahir dari pandangan ajarannya tentang Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, alam, dan manusia.
Allah, Tuhan Yang Maha Esa, adalah Maha Esa, Dia yang menciptakan segala sesuatu berdasarkan kehendak-Nya semata. Semua ciptaan-Nya adalah baik dan serasi, sehingga tidak mungkin kebaikan dan keserasian itu mengantar kepada kekacauan dan pertentangan. Dari sini bermula kedamaian antara seluruh ciptaan-Nya.

Makhluk hidup diciptakan dari satu sumber: "Kami menciptakan semua yang hidup dan air” (QS Al-Anbiya’ [21]: 22). Manusia, yang merupakan salah satu unsur yang hidup itu, juga di ciptakan dari satu sumber yakni thin (tanah yang bercampur air) melalui seorang ayah dan seorang ibu, sehingga manusia, bukan saja harus hidup berdampingan dan harmonis bersama manusia lain, tetapi juga dengan makhluk hidup lain, bahkan dengan alam raya, apalagi yang berada di bumi ini. Bukankah eksistensinya lahir dari tanah, bumi tempat dia berpijak, dan kelak ia akan kembali ke sana?

Demikian ide dasar ajaran Islam, yang melahirkan keharusan adanya kedamaian bagi seluruh makhluk.

"Kalau mereka cenderung kepada perdamaian, maka sambutlah kecenderungan itu, dan berserah dirilah kepada Allah”
(QS Al-Anfal [8]: 61).

Category: Islam | Views: 362 | Added by: Khabar | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Search
Calendar
widget
Entries archive
Khabar.do.am

Khabar.do.am
Site friends
  • Create a free website
  • Irfan Alkatiri © 2025 Make a free website with uCoz