Khabar - Coklat selalu dikreditkan sebagai pengurang stres hingga risiko penyakit jantung. Namun, ada fakta lain mengenai coklat. Menurut studi peneliti Northumbria University Inggris pada 2009, coklat bisa
membantu orang mengerjakan matematika. Studi menunjukkan, orang bisa
menghitung mundur lebih baik setelah mengkonsumsi coklat panas yang
mengandung 500 mg flavanols atau lima batang coklat. Selain
itu, antioksidan pada coklat bisa meningkatkan aliran darah ke otak.
Studi lain menunjukkan, sedikit coklat hitam bisa mengubah tingkat
protein C-reaktif yang berhubungan dengan peradangan di dalam tubuh. "Pengaruh
terbaik diperoleh ketika mengkonsumsi rata-rata 6,7 gram coklat per
hari atau setara kotak kecil coklat dua atau tiga kali sepekan,” papar
penulis utama studi Northumbria Romina di Giuseppe. Selama
beberapa tahun, studi juga menguak manfaat coklat bagi kesehatan.
Menurut studi pada 44 ribu partisipan baru-baru ini, orang yang tiap
pekan makan coklat, 22% lebih kebal stroke. Temuan ini dipresentasikan
di pertemuan tahunan American Academy of Neurology di Toronto. Meski
coklat terbukti kaya antioksidan flavonoid yang bisa menangkal stroke,
studi Sarah Sahib dari McMaster University, Kanada, mencatat, penelitian
‘lebih lanjut diperlukan untuk menentukan coklat benar-benar menurunkan
risiko stroke, atau apakah orang bisa sehat cukup dengan makan coklat”. Pada
2009, studi menemukan, orang yang dinilai sangat tertekan mengalami
penurunan tingkat hormon stres setelah makan coklat tiap hari selama dua
pekan. Di studi Nestle Research Center Swiss, 30 subyek makan 40 gram
coklat hitam tiap hari. Studi Sunil Kochhar ini menunjukkan,
relawan mengalami ‘pengurangan kadar hormon stres dan normalisasi
metabolik stres sistemik’ secara signifikan. Mungkin alasan ilmiah
inilah yang membuat coklat disebut sebagai ‘makanan para dewa’ di Yunani.
|